Fanda and Fitness
Categories
abs exercise
(4)
back exercise
(5)
breast exercise
(1)
butts exercise
(4)
cardio exercise
(4)
chest exercise
(4)
fitness diary
(15)
health
(4)
kisah yang tercecer
(7)
legs exercise
(6)
motivasi fitness
(3)
shoulder exercise
(2)
stretching
(2)
thigh exercise
(4)
tips diet
(9)
tips fitness
(18)
triceps exercise
(2)
weight loss
(6)
woman tips
(1)
Followers
Get My Fitness Latest News
Most Popular Posts
Female & Health Blogs
-
-
Halo dunia!1 year ago
-
jasa pembuatan website2 years ago
-
Kita dan Mereka4 years ago
-
-
Giordani Gold Eye Shadow Quad6 years ago
-
-
Nomor Panggilan Darurat Balikpapan7 years ago
-
-
Berani Bermimpi11 years ago
-
-
-
-
-
Binahong Daun Ajaib Multi Guna14 years ago
-
FDA Menyetujui Alat Diagnostik HIV14 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Blog Archive
-
▼
2010
(67)
-
▼
August
(22)
- Latih Tricepsmu, Sexy Lambaian Tanganmu
- Membangun Motivasi Fitness
- Latihan Demi Pantat Lebih Kencang
- Chin Up Agar Pede Pake Kaos
- Gangguan Saat Finess
- Perut Buncit? Babat Dengan Fitness!
- Mau Sukses Diet Sehat?
- Kencangkan Payudara Dengan Fitness
- Squat Untuk Paha Dan Pantat Kencang
- 'Teman-Teman' Fitness Hari Ini
- Kurus vs Langsing
- Bisakah Kurus Dengan Diet?
- Latihan Kencangkan Paha Plus Pantat
- Oops! Salah Gerakan..
- Asyiknya Fitness Berdua
- Akhirnya Fitness Sendirian..
- Fitness Tak Bikin Otot Cewek Makin Besar
- Fitness Tak Efektif Saat Menstruasi
- Nafsu Makan Setelah Fitness
- Miss Treadmill
- Hampir Lupa Bawa Celana Fitness!
- Yuk Semangat Berolahraga!
-
▼
August
(22)
Saturday, August 21, 2010
Kurus vs Langsing
7:21 PM | Posted by
Fanda Classiclit |
Edit Post
Nah, bukannya langsing itu sama dengan kurus?
Kurus biasanya identik dengan turunnya berat badan, jadi ukuran kurus berhubungan erat dengan angka yang ditunjukkan timbangan. Sedang langsing atau ramping adalah postur tubuh yang bebas lemak. Loh..kalo lemaknya hilang, kan berarti berat badan akan turun juga?
Aku dulu juga berpikir begitu. Tapi setelah pengalamanku melakukan fitness sekitar 5 tahun lalu, sekarang aku tahu di mana letak perbedaannya.
Sebelumnya aku pengen cerita dulu alasanku mulai fitness. Itu karena aku merasa tubuhku mulai agak berat, gak selincah dulu. Timbunan kecil lemak pun mulai bertebaran di sana-sini, dan ukuran pinggang dan pangkal lengan kok makin besar ya? Puncaknya adalah ketika penjahit langgananku mengomeli aku karena ukuran lingkar pinggangku terus bertambah (padahal kan aku bayar dia buat menjahit pakaian sesuai ukuran badanku ya, kok jadi dia yang sewot karena aku makin gemuk??). Namun itu akhirnya membuatku sadar bahwa aku harus melakukan sesuatu untuk menyetop pertambahan ukuran tubuh plus berat badan. Maka aku pun lalu menjadi member sebuah gym.
Ini foto sebelum aku fitness, fotoku yang paling gemuk. Memang dengan model baju itu gak terlihat perut dan pinggang yang membesar (kan justru baju itu aku pilih biar menutupi kegendutanku!). Tapi coba perhatikan pangkal lenganku yang ‘berisi’ itu (yee..berisinya berisi lemak!). Kalau tak salah waktu itu berat badanku sekitar 45,5 hingga 46 kg.
Saat menjalani fitness, aku tiap kali latihan di gym selalu naik ke timbangan. Memeriksa, udah berapa kg yang hilang. Setelah sekitar dua bulan latihan, lumayanlah turun 0,5 kg. Saat itu aku diberitahu untuk tidak terlalu fokus pada angka di timbangan. “Fokuslah pada pembentukan ototnya”, begitu tiap kali koh Yongki, instrukturku kala itu sering berkata.
Dan memang, pada akhirnya beratku mentok di kisaran 44,5 kg. Jadi kalau dihitung-hitung hanya 1 kg yang hilang dari beratku semula. Tapi anehnya…banyak kawan yang sudah lama tak melihatku selalu berseru kepadaku: “Hah..kamu kok kurus sekarang?”. Aku selalu saja sewot dan membalas: “Memangnya dulu aku gendutnya kayak apa sih?”. Bahkan ada seorang teman cowok yang bilang bahwa paling tidak aku lebih kurus sekitar 3 kg.
Mengapa begitu?
Di bawah ini fotoku setelah fitness. Coba perhatikan bentuk tanganku yang lebih terlihat padat (sebenarnya bagian tubuh lainnya juga, bukan hanya lengan. Pinggang, perut, pantat dan paha). Apa yang terjadi sebenarnya?
Latihan beban yang kulakukan selama fitness berfungsi untuk membangun otot. Dan dengan bertambahnya massa otot, massa lemak pun berkurang karena pembentukan otot itu membutuhkan lemak sebagai bahan bakar. Jadi pembentukan otot = pembakaran lemak. Tempat di tubuhku yang tadinya diisi lemak, sekarang digantikan oleh otot. Nah, karena massa otot memakan tempat lebih sedikit dari massa lemak, maka dengan sendirinya, dengan berat badan yang sama, bentuk tubuh akan menjadi lebih langsing atau ramping.
Jadi….jangan hanya meributkan jarum timbangan saja mulai sekarang! Kalau kamu mau fitness dan berlatih beban, maka tubuhmu akan terlihat lebih langsing dan padat, gak peduli berapa angka yang ditunjukkan timbanganmu. Alhasil, semua orang bakal nyeletuk: “Kamu sekarang kurusan ya?” Padahal dalam hati kau akan tertawa kalo mengingat sebenarnya timbanganmu gak beda-beda amat dengan sebelumnya… Makanya mulailah fitness biar tubuhmu makin langsing, bukan makin kurus ya!
Kurus biasanya identik dengan turunnya berat badan, jadi ukuran kurus berhubungan erat dengan angka yang ditunjukkan timbangan. Sedang langsing atau ramping adalah postur tubuh yang bebas lemak. Loh..kalo lemaknya hilang, kan berarti berat badan akan turun juga?
Aku dulu juga berpikir begitu. Tapi setelah pengalamanku melakukan fitness sekitar 5 tahun lalu, sekarang aku tahu di mana letak perbedaannya.
Sebelumnya aku pengen cerita dulu alasanku mulai fitness. Itu karena aku merasa tubuhku mulai agak berat, gak selincah dulu. Timbunan kecil lemak pun mulai bertebaran di sana-sini, dan ukuran pinggang dan pangkal lengan kok makin besar ya? Puncaknya adalah ketika penjahit langgananku mengomeli aku karena ukuran lingkar pinggangku terus bertambah (padahal kan aku bayar dia buat menjahit pakaian sesuai ukuran badanku ya, kok jadi dia yang sewot karena aku makin gemuk??). Namun itu akhirnya membuatku sadar bahwa aku harus melakukan sesuatu untuk menyetop pertambahan ukuran tubuh plus berat badan. Maka aku pun lalu menjadi member sebuah gym.
Ini foto sebelum aku fitness, fotoku yang paling gemuk. Memang dengan model baju itu gak terlihat perut dan pinggang yang membesar (kan justru baju itu aku pilih biar menutupi kegendutanku!). Tapi coba perhatikan pangkal lenganku yang ‘berisi’ itu (yee..berisinya berisi lemak!). Kalau tak salah waktu itu berat badanku sekitar 45,5 hingga 46 kg.
Saat menjalani fitness, aku tiap kali latihan di gym selalu naik ke timbangan. Memeriksa, udah berapa kg yang hilang. Setelah sekitar dua bulan latihan, lumayanlah turun 0,5 kg. Saat itu aku diberitahu untuk tidak terlalu fokus pada angka di timbangan. “Fokuslah pada pembentukan ototnya”, begitu tiap kali koh Yongki, instrukturku kala itu sering berkata.
Dan memang, pada akhirnya beratku mentok di kisaran 44,5 kg. Jadi kalau dihitung-hitung hanya 1 kg yang hilang dari beratku semula. Tapi anehnya…banyak kawan yang sudah lama tak melihatku selalu berseru kepadaku: “Hah..kamu kok kurus sekarang?”. Aku selalu saja sewot dan membalas: “Memangnya dulu aku gendutnya kayak apa sih?”. Bahkan ada seorang teman cowok yang bilang bahwa paling tidak aku lebih kurus sekitar 3 kg.
Mengapa begitu?
Di bawah ini fotoku setelah fitness. Coba perhatikan bentuk tanganku yang lebih terlihat padat (sebenarnya bagian tubuh lainnya juga, bukan hanya lengan. Pinggang, perut, pantat dan paha). Apa yang terjadi sebenarnya?
Latihan beban yang kulakukan selama fitness berfungsi untuk membangun otot. Dan dengan bertambahnya massa otot, massa lemak pun berkurang karena pembentukan otot itu membutuhkan lemak sebagai bahan bakar. Jadi pembentukan otot = pembakaran lemak. Tempat di tubuhku yang tadinya diisi lemak, sekarang digantikan oleh otot. Nah, karena massa otot memakan tempat lebih sedikit dari massa lemak, maka dengan sendirinya, dengan berat badan yang sama, bentuk tubuh akan menjadi lebih langsing atau ramping.
Jadi….jangan hanya meributkan jarum timbangan saja mulai sekarang! Kalau kamu mau fitness dan berlatih beban, maka tubuhmu akan terlihat lebih langsing dan padat, gak peduli berapa angka yang ditunjukkan timbanganmu. Alhasil, semua orang bakal nyeletuk: “Kamu sekarang kurusan ya?” Padahal dalam hati kau akan tertawa kalo mengingat sebenarnya timbanganmu gak beda-beda amat dengan sebelumnya… Makanya mulailah fitness biar tubuhmu makin langsing, bukan makin kurus ya!
Labels:
tips diet,
weight loss
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
7 comments:
ok deh. tapi baru 46 kilo.aku 48kilo lho
waduh, aku malah pengen gemuk dikit, tulang2ku pada pamer semua...!!!
Terima kasih, jadi lebih paham nih sekarang...
@Fanny: berarti kamu bisa gendong aku ya fan, kan kamu lebih berat, hehehe...
@j4j: pameran kok pamer tulang sih..
@lina: eruntunglah krn banyak wanita yg masih salah pemahamannya
waduhh..baru tau nih mbak..diriku males berolahraga karena ya itu, timbangan kok ga turun2..jadi buat apa capek2..gt sih..salah ya..hihihi..artikel bermanfaat sekali..jadi semangat pengen olahraga lagi :)
@joanna: nah tuh dia. yg namanya cewek kayaknya ga bisa dibiarin liat timbangan. Pasti bakal dinaikin. Menimbang badan boleh, tp cukup sebulan sekali. Justru yg harus sering dilakukan adalah bercermin, apakah ototmu sudah terbentuk, apa tubuhmu sudah mulai kliatan kencang? Bagian mana yg masih tampak berlemak?
hmm...salut banget ma hasil fitnessnya mba Fanda.. Tubuh terlihat lebih segar, padat, kencang dan oke.... :)